Untuk usaha ayam petelur, biasanya para peternak ayam kampung petelur lebih memilih bibit ayam betina yang siap bertelur daripada memulainya dari anak ayam (DOC). Meski begitu, patut pula disampaikan cara memilih bibit ayam petelur dari DOC.
Namun sebelum ke sana, DOC yang dipilih hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Apabila syarat-syarat diatas terpenuhi, maka bisa diambil kesimpulan bahwa DOC sehat. Sehingga, bisa berlanjut ke langkah berikutnya yaitu membedakan jenis kelamin. Sebab, nantinya bibit ayam kampung yang diambil adalah ayam betina.
Ada dua cara untuk membedakan jenis kelamin, yaitu melihat bagian kloaka dan pengamatan fisik.
Nb. Cara ini bisa diterapkan pada DOC anak ayam kampung yang berusia tidak lebih dari 2 minggu sejak menetas.
Namun sebelum ke sana, DOC yang dipilih hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Gerakannya lincah
- Sehat dan jelas indukannya
- Bulu DOC halus dan kering dengan dubur yang kering
- Mata bula bercahaya, kaki kuat dan bisa berdiri sendiri
- Ketika masa brooding ayam tak selalu mendekati sumber panas
Apabila syarat-syarat diatas terpenuhi, maka bisa diambil kesimpulan bahwa DOC sehat. Sehingga, bisa berlanjut ke langkah berikutnya yaitu membedakan jenis kelamin. Sebab, nantinya bibit ayam kampung yang diambil adalah ayam betina.
Ada dua cara untuk membedakan jenis kelamin, yaitu melihat bagian kloaka dan pengamatan fisik.
Pengamatan bagian kloaka
- DOC yang akan dicek jenis kelaminnya dipegang dengan tangan kanan.
- Lehernya diapit jari tengah dan manis.
- Badan DOC diarahkan ke bawah, sementara perut bagian bawah diraba memakai jempol dan kelingking tangan kiri.
- Punggung DOC diketuk supaya kotorannya keluar dari kloaka.
- Bagian bawah anus ditekan dan telunjuk diletakkan di bagian kloaka.
- Buka lubang kloaka supaya bagian dalamnya menonjol keluar.
- Amati secara seksama bagian kloaka apakah ada titik. Jika ada, bisa dipastikan bahwa DOC yang sedang dicek berjenis kelamin jantan. Begitu pula sebaliknya.
Nb. Cara ini bisa diterapkan pada DOC anak ayam kampung yang berusia tidak lebih dari 2 minggu sejak menetas.
Pengamatan fisik
- Ayam jantan bentuk tubuhnya lebih besar, tinggi, padat, gagah. Sedangkan, ayam betina bentuk tubuhnya lebih pendek dan lembek.
- Ayam jantan matanya lebih bercahaya, sementara ayam betina cahaya matanya lebih lemah.
- Pertumbuhan tubuh dan bulu ekor ayam jantan lebih cepat dibandingkan ayam betina yang notabene lebih lambat dan bulu tumbuh merata.
- Anak ayam jantan dan betina memang lincah tapi ayam jantan suaranya lebih nyaring.